Warcraft 3, Permainan MOBA yang dikenal saat ini sebagai DotA 2
Warcraft 3, Permainan MOBA yang dikenal saat ini sebagai DotA 2

Warcraft 3: Sejarah Perkembangan Game Sebelum DotA 2

DotA 2 adalah salah satu game multiplayer online battle arena (MOBA) terpopuler yang pernah ada setelah Warcraft 3. Dengan ratusan ribu pemain di seluruh dunia, kancah esports yang sangat besar, adaptasi animasi, dan masih banyak lagi. Namun, siapakah yang memiliki raksasa DotA 2?

Mulai hari ini, MOBA yang kita semua kenal dan cintai sebagai DotA 2 secara resmi berada di bawah kepemilikan Valve. Namun, tidak selalu demikian, terutama pada tahun-tahun awal debut DotA 2. Bagaimanapun juga, pendahulunya, Defense of the Ancients, lebih merupakan game yang dibangun oleh komunitas.

Untuk memahami bagaimana DotA 2 akhirnya menjadi salah satu game terbesar Valve, kita harus melakukan perjalanan ke masa lalu.

Awal Permainan Warcraft 3 Diperkenalkan

Akar DotA 2 berawal dari game strategi real-time buatan Blizzard pada tahun 1998. StarCraft: Blood War, di mana seorang penggemar Aeon of Strife membuat peta khusus. Peta kustom ini menjadi sangat populer, sehingga akhirnya di-porting ke Warcraft 3 dari Blizzard.

Meskipun gameplay peta ini sangat berbeda dengan MOBA modern saat ini, peta ini menjadi dasar dari genre kompetitif yang kita semua sukai. Pada dasarnya, mod khusus memungkinkan Anda mengontrol satu unit yang kuat sementara bot secara otomatis berjalan di tiga jalur di peta untuk menghancurkan markas satu sama lain.

Hal ini menjadi inspirasi untuk mod DotA asli, DotA Allstars, dan turunannya. Seperti hero dan creep, kecuali mod ini adalah mod co-op yang hanya mengizinkan pemain untuk bermain melawan tim bot.

Game DotA 2 yang saat ini paling digemari pemain di seluruh dunia
Game DotA 2 yang saat ini paling digemari pemain di seluruh dunia

Siapa Pembuat DotA Allstars?

Dan yang paling ramai, dengan semangat dan popularitas dari komunitas ini yang dimulai dari Warcraft 3. DotA Allstars dikembangkan oleh beberapa modder pada saat itu, seperti Kyle “Eul” Sommer, Steve “Guinsoo” Feak, dan Neichus, dengan IceFrog yang kemudian menjadi pengembang utama.

Selain game, Steve “Pendragon” Mescon membuat dan mengelola situs komunitas resmi, dota-allstars.com, hingga akhirnya ia menjual domain tersebut kepada Riot Games dan bahkan memasang iklan untuk mempromosikan LoL.

Keputusan tersebut menimbulkan reaksi keras dari komunitas DotA karena situs tersebut tidak hanya berfungsi sebagai forum bagi lebih dari satu juta pengunjung unik setiap bulannya, namun juga memiliki konten buatan komunitas, seperti hero, kemampuan, ide item, dan bahkan meme. Setelah itu, IceFrog memberikan pengumuman situs resmi DotA yang baru, playdota.com.

BACA JUGA: OPPO Reno 12F 5G Keluaran Terbaru Di Pasaran Indonesia